Ini Akibatnya Jika Lakukan Maksiat di Kota Makkah
Dampak Berbuat Dosa di Tanah Haram!
Kota Makkah dan Madinah merupakan kota suci umat Islam yang memiliki banyak keutamaan. Kota ini diberkahi Allah sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ali Imran ayat 96.
وَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Lantas, bagaimana jika seseorang berbuat doa di Tanah Haram? Untuk mengethaui jawabannya, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Larangan Berbuat Dosa di Tanah Suci
Di tanah suci, baik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi setiap amal ibadah dan kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana hadis dari Nabi Muhammad:
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي مَا سِوَاهُ، إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ و صَلاَةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي مَا سِوَاهُ
Artinya: Salat di Masdjidku (Masjid Nabawi) seribu kali lebih baik daripada shalat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram, seratus ribu kali lebih baik daripada shalat di masjid yang lain. (HR. Imam Ahmad)
Namun sebaliknya, perbuatan dosa pun akan dilipatgandakan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya di Surah Al-Hajj ayat 25 berikut:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاَءً الْعَاكِفُ فِيْهِ وَالْبَادِ وَمَنْ يُرِدْ فِيْهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Artinya: “Sungguh, orang-orang kafir dan yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan dari Masjidilharam yang telah Kami jadikan terbuka untuk semua manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar; dan siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya, niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih.”
Baca Juga: Perbuatan Dosa yang Dilipatkan Jika Dilakukan saat Haji
Para ulama, seperti Mujahid, Ibnu Abbas, Ahmad bin Hanbal, dan Ibnu Mas’ud, bersepakat bahwa kejelekan di Tanah Suci dilipatgandakan sebagaimana dilipatgandakannya kebaikan. Pandangan ini mencerminkan keagungan dan kehormatan Mekkah sebagai Tanah Haram. Bahkan, Ibnu Abbas pernah ditanya mengapa ia tidak tinggal di Mekkah. Ia menjawab:
“Apa hubunganku dengan negeri yang di dalamnya kejelekan dilipatgandakan sebagaimana dilipatgandakannya kebaikan?”
Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya menjaga adab dan kehormatan saat berada di Tanah Suci, serta menjauhi perbuatan dosa yang dampaknya akan lebih berat dibandingkan tempat lainnya. (Pendapat ini dijelaskan oleh Badruddin Az-Zarkasyi dalam kitabnya I’lamus Sajid bi Ahkamil Masjid)
Dampak Berbuat Dosa di Tanah Haram
Melakukan perbuatan maksiat di tanah suci disebut dengan ilhad. Allah mengancam mereka yang melakukan ilhad dengan azab yang pedih. Hal ini menunjukkan betapa beratnya konsekuensi dosa di tempat yang mulia ini. Berikut adalah beberapa dampak dari perbuatan dosa di tanah haram:
1. Murka Allah yang Berlipat Ganda
Di tanah suci, Allah telah menetapkan standar tinggi dalam menjaga kesucian dan kehormatan tempat tersebut. Setiap pelanggaran di sana akan mendapatkan balasan yang lebih berat dibandingkan di tempat lain. Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali menekankan bahwa setiap dosa di tanah haram membawa konsekuensi besar, termasuk hilangnya keberkahan hidup.
2. Azab yang Lebih Pedih
Dalam Surah Al-Hajj ayat 25, Allah secara tegas menyampaikan bahwa mereka yang berniat berbuat dosa di tanah haram akan mendapatkan azab yang pedih. Bahkan niat buruk saja tanpa melakukannya sudah mendapat ancaman ini. Ini menunjukkan betapa seriusnya larangan berbuat maksiat di tanah suci.
3. Menodai Kehormatan Tempat yang Dimuliakan
Makkah dan Madinah adalah dua tempat suci yang dilindungi oleh Allah. Berbuat dosa di tanah haram sama saja dengan mencemari tempat yang sangat dimuliakan oleh Allah dan kaum muslimin. Hal ini juga dapat mengurangi pahala haji atau umrah yang sedang dijalankan.
4. Kehilangan Keberkahan Ibadah
Bagi seorang muslim, keberadaan di tanah haram adalah kesempatan besar untuk memperbanyak amal kebaikan. Namun, dosa yang dilakukan di sana akan mengurangi atau bahkan menghapus keberkahan dari ibadah yang telah dilaksanakan.
Baca Juga: 15 Ucapan Doa Untuk Orang Berangkat Haji Agar Diberikan Kemudahan
Cara Menghindari Perbuatan Dosa di Tanah Haram
Agar Anda dapat menghindari perbuatan dosa, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Memperbanyak Zikir dan Doa
Agar terhindar dari dosa, perbanyaklah zikir dan doa kepada Allah. Bacalah doa perlindungan dari godaan setan, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [ QS. Fushshilat: 36].
2. Menjauhi Niat Buruk
Seperti yang disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, bahkan niat buruk untuk melakukan maksiat di tanah haram sudah mendapatkan ancaman azab. Oleh karena itu, jagalah hati dari niat buruk dan perbanyak introspeksi diri.
3. Memahami Kehormatan Tanah Haram
Sebelum memasuki tanah suci, seorang muslim hendaknya memahami betapa mulianya tempat tersebut. Pelajari fiqih haji dan umrah agar dapat menjalankan ibadah dengan benar dan terhindar dari pelanggaran.
4. Bergaul dengan Orang-orang Saleh
Lingkungan yang baik akan membantu seseorang tetap istiqamah dalam kebaikan. Di tanah haram, carilah teman-teman yang senantiasa mengingatkan untuk melakukan amal kebaikan dan menjauhi dosa.
Teman yang baik dapat membawa Anda kepada kebaikan, begitupula sebaliknya. Sebagaimana yang Nabi Muhammad sabdakan dalam HR. Bukhari:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “
Artinya: Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk.
5. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat manusia. Membaca dan merenungkan maknanya dapat membantu seorang muslim menjaga diri dari perbuatan maksiat di tanah haram.
Baca Juga: Doa Dzikir Umroh yang Biasa Diamalkan Rasulullah
Kesimpulan
Berbuat dosa di tanah haram memiliki dampak yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat. Allah telah memberikan peringatan keras kepada siapa saja yang berniat melakukan kejahatan di tempat yang dimuliakan ini. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya menjaga kesucian tanah haram dengan memperbanyak amal kebaikan, menjauhi dosa, dan memanfaatkan kesempatan berada di sana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang menjaga kehormatan tanah suci dan mendapatkan rahmat serta ampunan Allah. Aamiin.