5 Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah: Pengertian dan Manfaatnya

perbedaan zakat infaq dan sedekah

5 Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah: Pengertian dan Manfaatnya

Dalam kehidupan sehari-hari umat muslim, istilah zakat, infaq, dan sedekah sering kali terdengar. Ketiga istilah ini berkaitan dengan pengeluaran harta untuk kepentingan sosial, namun memiliki perbedaan yang mendasar. Memahami perbedaan zakat, infaq, dan sedekah sangat penting untuk menjalankan kewajiban dan anjuran yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam. Dalam artikel ini, BPKH akan membahas pengertian masing-masing istilah serta perbedaannya.

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu. Dalam zakat, ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi agar zakat dapat dianggap sah. Sedangkan infaq dan sedekah memiliki sifat yang lebih fleksibel. Mari kita lihat lebih dalam mengenai pengertian dan perbedaan zakat, infaq, dan sedekah.

Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

Ketiga istilah ini memiliki pengertian dan ketentuan masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai perbedaan antara zakat, infaq, dan sedekah:

1. Pengertian

Zakat: Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan dari kekayaan orang-orang kaya untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, sesuai dengan ketentuan syariat. Zakat bertujuan untuk menyucikan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Dalam Al-Qur’an dan hadis, zakat dinyatakan sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.

Infaq: Infaq adalah pengeluaran harta yang dilakukan secara sukarela oleh seseorang untuk kepentingan sosial. Tidak ada syarat tertentu dalam infaq, dan setiap orang dapat memberikan infaq sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Infaq bisa diberikan kepada siapa pun, baik untuk keluarga, teman, maupun orang yang membutuhkan.

Sedekah: Sedekah adalah bentuk amal sosial yang dilakukan dengan sukarela, baik berupa harta maupun non-harta. Sedekah memiliki arti yang lebih luas dibandingkan infaq, karena tidak hanya mencakup pengeluaran materi, tetapi juga tindakan baik seperti senyuman atau kata-kata yang baik.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Ibadah Haji

2. Dasar Hukum

Zakat memiliki dasar hukum yang jelas dalam Al-Qur’an dan hadis, dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Hukum zakat bersifat wajib, dan tidak ada pilihan bagi seorang Muslim untuk mengabaikannya.

Berikut dalil dalam Al-Qur’an yang mewajibkan zakat:

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 110)

Infaq terbagi menjadi beberapa kategori, seperti infaq wajib (yang mencakup zakat), infaq sunnah (yang sangat dianjurkan), dan infaq mubah (yang tidak terikat pada ketentuan tertentu). Hukum infaq bersifat sukarela, meskipun ada anjuran untuk melaksanakannya.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Saw bersabda: ‘Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa: ‘Ya Allah berilah orang yang berinfak, gantinya.’ Dan berkata yang lain: ‘Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hukum sedekah bersifat sunnah, yang berarti dianjurkan, tetapi tidak wajib. Setiap amalan baik yang dilakukan dengan niat tulus dapat dianggap sebagai sedekah.

“Dari Abi Dzar berkata; Nabi Saw bersabda kepadaku: ‘Janganlah kamu menyepelekan kebaikan sedikit pun walapun kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang semringah’.” (HR Muslim)

“Dari Abi Dzar berkata; Nabi Saw bersabda: ‘Senyumanmu terhadap wajah saudaramu bernilai sedekah untukmu’.” (HR. Ibnu Hibban)

Baca Juga: 5 Perbedaan Haji Furoda dan Haji Plus yang Perlu Dipahami

3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan zakat adalah untuk membersihkan harta dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dengan berzakat, seseorang tidak hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga mendistribusikan kekayaan kepada yang berhak, sehingga mengurangi kesenjangan sosial.

Infaq bertujuan untuk membantu sesama dengan memberikan pengeluaran yang bersifat sukarela. Manfaat dari infaq adalah meningkatkan rasa empati dan solidaritas di antara masyarakat.

Sedekah bertujuan untuk memperbanyak kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Setiap tindakan baik yang dilakukan dengan niat tulus akan mendapatkan pahala, baik di dunia maupun di akhirat.

4. Syarat dan Ketentuan

Zakat memiliki syarat dan ketentuan tertentu, seperti jumlah minimum harta yang harus dikeluarkan, penerima zakat yang berhak, dan waktu pelaksanaan. Ketentuan ini diatur dalam syariat Islam agar zakat dapat dilaksanakan dengan benar.

Infaq tidak memiliki syarat yang ketat. Setiap orang dapat memberikan infaq sesuai dengan kemampuannya, dan tidak ada batasan jumlah yang harus dikeluarkan. Sedekah bersifat lebih fleksibel daripada zakat dan infaq. Seseorang dapat bersedekah kapan saja dan dalam bentuk apa pun, baik harta maupun tindakan baik.

Baca Juga: Syarat Daftar Haji Reguler: Panduan Lengkap untuk Calon Jamaah Haji

5. Waktu Pelaksanaan

Zakat memiliki waktu tertentu yang harus diikuti, misalnya zakat fitrah yang dikeluarkan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Infaq dapat dilakukan kapan saja tanpa batasan waktu, sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaannya.

Sedekah juga dapat dilakukan kapan saja, dan tidak ada waktu khusus untuk melaksanakannya. Setiap tindakan baik dianggap sebagai sedekah, yang menunjukkan bahwa setiap momen dalam hidup kita dapat dimanfaatkan untuk berbuat baik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, zakat, infaq, dan sedekah memiliki perbedaan yang mendasar meskipun memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu sesama. Zakat adalah kewajiban yang diatur dalam syariat, infaq bersifat sukarela dengan kebebasan menentukan jenis dan jumlahnya, sedangkan sedekah mencakup semua tindakan baik yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Memahami perbedaan ini penting untuk menjalankan kewajiban dan berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.

Jika Anda ingin mencari tahu lebih dalam mengenai prinsip syariat dalam pengelolaan keuangan haji dan umrah, kunjungi BPKH sekarang. Temukan informasi akurat dan transparan terkait tata kelola keuangan haji yang sesuai syariat. Di BPKH, Anda juga bisa mendapatkan panduan lengkap yang membantu Anda merencanakan ibadah haji dan umrah dengan lebih baik. Mari tingkatkan pengetahuan Anda dan lakukan persiapan terbaik untuk menunaikan ibadah di website BPKH!

Share this post

superuser BPKH

Humas BPKH menyajikan informasi terkini dan edukatif seputar haji, umrah, dan ilmu keuangan islam. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparansi bagi masyarakat.