9 Rekomendasi Bekal Makanan untuk Haji yang Awet

bekal makanan untuk haji

9 Rekomendasi Bekal Makanan untuk Haji yang Awet

Menjalani ibadah haji membutuhkan banyak persiapan, salah satunya adalah bekal makanan. Dengan cuaca yang panas dan kegiatan fisik yang padat, memastikan tubuh tetap bertenaga menjadi sangat penting. Oleh karena itu, membawa bekal makanan untuk haji yang awet, praktis, dan mengenyangkan menjadi solusi terbaik untuk menjaga kesehatan selama perjalanan ibadah. Apa saja bekal tersebut? Untuk mengetahuinya, simak selengkapnya artikel di bawah ini!

Rekomendasi Bekal Makanan Haji

Membawa bekal saat melaksanakan haji sangat membantu untuk menghemat biaya dan memastikan Anda mendapatkan asupan makanan yang sesuai dengan selera. Berikut beberapa rekomendasi bekal makanan yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Abon Ikan

Abon ikan merupakan pilihan bekal yang praktis dan awet. Terbuat dari ikan yang telah dikeringkan dan dicampur dengan bumbu-bumbu rempah, abon ikan tidak hanya enak tetapi juga kaya akan protein yang baik untuk menambah energi Anda. 

Kemasannya yang ringan dan bentuknya yang kering membuat abon ikan cocok untuk dibawa dalam perjalanan haji yang panjang. Abon ikan bisa Anda konsumsi dengan nasi atau roti, yang membuatnya menjadi makanan serbaguna untuk berbagai situasi.

2. Rendang

Rendang adalah makanan khas Indonesia yang sangat cocok untuk dijadikan bekal haji. Proses memasak rendang yang membutuhkan waktu lama membuatnya menjadi awet dan tahan lama, bahkan bisa bertahan selama beberapa minggu jika disimpan dengan benar. 

Selain itu, daging rendang kaya akan protein dan lemak, sehingga dapat memberikan tenaga tambahan selama menjalankan ibadah. Rendang juga memiliki rasa rempah yang khas dan nikmat, yang bisa memberikan kenyamanan rasa “rumah” selama berada jauh di Tanah Suci.

Baca Juga: 4 Doa Agar Cepat Menunaikan Ibadah Haji bersama Keluarga 

3. Orek Tempe Kering

Tempe kering atau yang lebih dikenal dengan orek tempe merupakan pilihan makanan lainnya yang bisa dibawa untuk bekal haji. Tempe yang dimasak hingga kering dengan campuran bumbu kecap akan menghasilkan rasa gurih dan manis yang menggugah selera. Karena sudah dimasak hingga kering, orek tempe ini lebih tahan lama dan tidak mudah basi. Selain kaya akan protein nabati, orek tempe juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan Anda.

4. Kentang Mustofa

Kentang mustofa adalah olahan kentang yang digoreng kering dan dibumbui dengan rempah-rempah seperti bawang putih, cabai, dan gula. Kentang mustofa tidak hanya enak dan gurih, tetapi juga tahan lama jika disimpan dalam wadah kedap udara. 

Kentang mengandung karbohidrat yang bisa memberikan energi ekstra ketika Anda membutuhkannya selama perjalanan ibadah. Kentang mustofa juga bisa menjadi teman nasi atau hanya sekadar camilan untuk menambah energi.

5. Dendeng Balado

Dendeng balado merupakan salah satu makanan khas Minang yang cukup populer dan praktis untuk dijadikan bekal. Dendeng yang dimasak hingga kering dengan tambahan bumbu balado pedas ini dapat memberikan cita rasa khas yang membuat makan menjadi lebih nikmat. Dendeng balado mengandung protein tinggi yang baik untuk tubuh, dan proses penggorengan yang maksimal menjadikannya awet dan cocok untuk perjalanan jauh.

6. Serundeng

Serundeng adalah kelapa parut yang dimasak dengan bumbu hingga kering. Rasanya yang gurih dan manis memberikan cita rasa tersendiri yang bisa menjadi pelengkap nasi atau makanan lainnya. Serundeng juga mudah dibawa dan tidak memerlukan banyak tempat. Selain sebagai pelengkap, serundeng juga bisa menjadi camilan ringan saat Anda memerlukan tambahan energi di tengah perjalanan ibadah.

7. Sambal Kering (Sambal Teri Kacang)

Sambal kering dengan tambahan teri dan kacang tanah menjadi salah satu pilihan bekal makanan yang praktis dan lezat. Sambal ini tidak hanya memberikan cita rasa pedas yang khas, tetapi juga kandungan protein dari ikan teri dan kacang.

8. Ikan Asin Kering

Ikan asin kering menjadi bekal makanan untuk haji yang cukup awet dan praktis. Ikan asin memiliki rasa gurih yang khas dan tinggi kandungan garam, sehingga dapat bertahan dalam waktu lama. Selain kaya akan protein, ikan asin juga bisa menjadi pelengkap yang nikmat saat disantap bersama nasi. Meski terkesan sederhana, ikan asin kering sangat efektif untuk menjadi sumber energi tambahan selama menjalani aktivitas haji.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Ibadah Haji

9. Makanan Instan (Bubur Instan dan Sup Instan)

Makanan instan seperti bubur dan sup instan bisa menjadi alternatif bekal untuk haji. Makanan jenis ini sangat praktis karena hanya memerlukan air panas untuk menyajikannya. Bubur instan atau sup instan sangat cocok untuk dinikmati saat pagi hari atau ketika membutuhkan makanan hangat yang mengenyangkan namun tidak terlalu berat. Dengan adanya variasi rasa yang beragam, makanan instan bisa menjadi penolong saat Anda membutuhkan variasi dalam bekal.

Cara Menyimpan Makanan dengan Baik dan Benar

Membawa bekal makanan untuk haji tidak cukup hanya memilih makanan yang awet, tetapi juga penting untuk mengetahui cara menyimpannya agar tetap aman dan layak konsumsi. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda menyimpan makanan dengan baik dan benar:

1. Gunakan Wadah Kedap Udara

Menyimpan makanan dalam wadah kedap udara adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga makanan tetap awet. Wadah kedap udara dapat mencegah masuknya kelembaban dan udara yang dapat mempercepat pembusukan makanan. Selain itu, makanan juga terlindungi dari bakteri dan kotoran lain yang mungkin ada di lingkungan sekitar.

2. Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung

Simpan makanan di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Sinar matahari dapat meningkatkan suhu di dalam wadah makanan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan makanan menjadi cepat rusak. 

Baca Juga: Panduan Lengkap Tata Cara Ihram: Makna dan Signifikansi dalam Ibadah Haji

3. Bawa Makanan dalam Jumlah yang Sesuai

Jangan membawa makanan dalam jumlah berlebihan. Bawa secukupnya dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Membawa terlalu banyak makanan bisa membuat beban tambahan yang merepotkan. Selain itu, makanan yang terlalu lama disimpan juga rentan kehilangan kualitas dan rasa, meskipun jenis makanan tersebut termasuk awet.

4. Pisahkan Jenis Makanan yang Berbeda

Pisahkan makanan yang basah dan kering agar tidak saling mempengaruhi kualitasnya. Makanan basah yang disimpan bersama dengan makanan kering dapat membuat makanan kering menjadi lembap dan mudah basi. Gunakanlah sekat atau wadah terpisah adalah cara yang baik untuk memastikan setiap jenis makanan tetap dalam kondisi terbaiknya.

5. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Jika membawa makanan instan atau produk olahan lainnya, pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum berangkat. Makanan yang mendekati atau sudah melewati tanggal kedaluwarsa bisa berbahaya bagi kesehatan. Pastikan semua makanan yang dibawa masih dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

Kesimpulan

Menyiapkan bekal makanan untuk ibadah haji bukan hanya soal kepraktisan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan dan kenyamanan Anda selama menjalani ibadah di Tanah Suci. Dengan pilihan bekal yang tepat dan cara penyimpanan yang baik, Anda bisa menjalani ibadah dengan lebih nyaman tanpa perlu khawatir tentang asupan makanan.

Jika Anda ingin menambah bekal dengan informasi terkini seputar penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji yang sesuai dengan prinsip syariah, akuntabel, dan transparan, Anda dapat mengunjungi website Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dapatkan juga khazanah keislaman lainnya, serta tips bermanfaat untuk mempersiapkan perjalanan spiritual Anda dengan lebih matang.

Kunjungi situs BPKH sekarang dan pastikan ibadah haji Anda berjalan lancar dengan dukungan informasi dan pengelolaan keuangan yang tepercaya!

Share this post

superuser BPKH

Humas BPKH menyajikan informasi terkini dan edukatif seputar haji, umrah, dan ilmu keuangan islam. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparansi bagi masyarakat.