Memaknai Haji Mabrur dan Ciri-Cirinya yang Perlu Anda Ketahui
Haji mabrur adalah impian tertinggi bagi setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Namun, apa sebenarnya makna dari haji mabrur dan bagaimana ciri-cirinya? Haji yang mabrur bukan hanya sekadar perjalanan spiritual ke Tanah Suci, tetapi juga transformasi diri yang membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang makna haji mabrur dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai predikat mulia tersebut. Yuk, cari tahu apakah Anda atau orang di sekitar Anda telah meraih haji mabrur!
Pengertian dan Makna Haji Mabrur
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa balasan bagi mereka yang hajinya mabrur adalah surga. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW
“Tiada balasan bagi haji mabrur selain surga”.
Dalam hadist lainnya, beliau menyebutkan “
Jihad yang paling utama bagi kalian (kaum perempuan) adalah haji mabrur.”
Karena itu, setiap muslim yang diberikan kesempatan bisa melaksanakan ibadah haji hendaknya berupaya menjadi haji mabrur.
Dalam bahasa Arab, kata al-mabrur berasal dari kata al-birru, yang berarti kebaikan atau kebajikan. Jadi, al-hajjul mabrur adalah ibadah haji yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebajikan.
Menurut Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia, mabrur juga diartikan sebagai ibadah haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT. Hal ini sejalan dengan pendapat para ulama tentang haji mabrur.
Baca juga: Doa Haji Mabrur Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
Pendapat para Ulama tentang Ciri-ciri Haji Mabrur
Ada beberapa pendapat dari para alim ulama tentang ciri-ciri haji yang diterima oleh allah SWT, antara lain:
1. Pendapat Imam An Nawawi
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri dosa atau maksiat, sehingga balasannya adalah surga dari Allah. Beliau juga menambahkan bahwa haji mabrur berarti haji yang diterima oleh Allah tanpa ada kesombongan atau dosa yang mengotori ibadah tersebut. Istilah ini berasal dari kata al-birr, yang mengacu pada kebaikan atau ketaatan.
2. Pendapat Quraish Shihab
Menurut ulama tafsir Alquran Indonesia, Profesor Quraish Shihab, haji mabrur bukan hanya soal sahnya pelaksanaan ibadah haji, tetapi juga terlihat dari perubahan perilaku setelah kembali dari Tanah Suci. Haji mabrur terwujud ketika seseorang tetap memegang janji-janji yang dibuat di Mekkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sesuai dengan makna dasar kata barra yaburru.
3. Pendapat Imam As Suyuthi
Jalaluddin As-Suyuthi, dalam kitab Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, menambahkan bahwa salah satu tanda seseorang telah meraih haji mabrur adalah ketika ia pulang sebagai pribadi yang lebih baik dan terus berusaha menjauhi perbuatan maksiat.
Baca juga: Mengapa Haji Seseorang Tertolak
Kesimpulan
Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa makna haji mabrur yakni sebagai ibadah haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT. Adapun ciri-ciri utamanya adalah adanya perubahan dalam diri seseorang menjadi lebih baik ketika ia pulang dari dari berhaji.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini tentang penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji dengan prinsip syariah, akuntabel, dan transparansi, kunjungilah website BPKH. Di sana, Anda juga bisa mendapatkan berbagai pengetahuan Islam lainnya yang bermanfaat.