8 Larangan di Masjidil Haram yang Harus Anda Patuhi

larangan di masjidil haram

8 Larangan di Masjidil Haram yang Harus Anda Patuhi

Masjidil Haram merupakan tempat suci umat Islam yang memiliki aturan ketat demi menjaga ketertiban dan kesucian area tersebut. Ketika Anda berziarah ke Masjidil Haram, penting untuk memahami dan mematuhi berbagai larangan yang ditetapkan. Melanggar aturan tidak hanya berakibat pada sanksi hukum, tetapi juga dapat mengganggu ibadah dan kenyamanan jemaah lainnya. Lantas, apa saja larangan di Masjidil Haram? Untuk menemukan jawabannya, simak selengkapnya artikel di bawah ini!

Larangan di Masjidil Haram

Terdapat berbagai larangan yang harus Anda ikuti agar suasana ibadah tetap terjaga dan setiap jamaah dapat beribadah dengan nyaman. Berikut beberapa larangan yang perlu diperhatikan:

1. Melakukan Ritual Keagamaan yang Tidak Sesuai Syariat

Di Masjidil Haram, seluruh bentuk ibadah harus sesuai dengan ajaran syariat yang berlaku. Ritual-ritual yang tidak dibenarkan dalam Islam, seperti praktik keagamaan yang menyerupai sihir atau amalan-amalan mistik yang tidak dikenal dalam syariat, sangat dilarang.

Setiap jemaah diharapkan beribadah dengan mengikuti tuntunan yang sudah ditetapkan, agar tidak menimbulkan kebingungan atau bahkan mengganggu ibadah jemaah lainnya. Mengikuti tata cara yang benar adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap tempat suci ini.

2. Akad Nikah

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi Cabang Provinsi Makkah Al Mukarramah menyampaikan bahwa akad nikah tidak diperbolehkan dilakukan di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi, khususnya bagi warga negara Indonesia (WNI) yang datang menggunakan visa haji atau umrah. 

Hal ini berlaku untuk menjaga fokus utama dari keberadaan para jemaah di sana, yaitu beribadah. Pelaksanaan akad nikah saat berhaji (berihram) juga hukumnya haram dan dapat mengalihkan niat utama serta mengganggu kekhidmatan suasana di Masjidil Haram.

Baca Juga: 11 Tempat Ziarah di Mekkah yang Wajib Dikunjungi Jemaah Haji

3. Membentangkan Bendera, Spanduk, atau Banner

Larangan Membentangkan bendera, spanduk, atau banner di Masjidil Haram bertujuan menjaga suasana sakral dan mencegah adanya unsur politisasi atau pengelompokan yang tidak sesuai dengan semangat persatuan Islam. 

Setiap jemaah di Masjidil Haram seharusnya tidak membawa atribut-atribut yang bisa menimbulkan kesan perpecahan atau mengganggu kekhusyukan ibadah. Sebagai tempat ibadah yang universal, Masjidil Haram menjadi lokasi bagi semua umat Islam tanpa memandang asal negara atau afiliasi politik. 

4. Mengambil Video Berdurasi Lama

Meskipun teknologi kamera dan ponsel pintar makin canggih, di Masjidil Haram terdapat larangan untuk mengambil video dalam durasi yang lama, terutama jika hal tersebut berpotensi mengganggu jamaah lainnya. 

Sebagian jemaah terkadang terlalu fokus mendokumentasikan aktivitasnya, sehingga melupakan esensi beribadah dengan khusyuk. Apalagi, proses pengambilan gambar yang terlalu lama dapat menimbulkan kerumunan atau menghalangi gerakan jamaah lain yang sedang tawaf atau sai.

5. Merokok

Merokok di dalam area Masjidil Haram dan sekitarnya sangat dilarang, baik di area terbuka maupun di tempat tertutup. Larangan ini tentunya bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kualitas udara di area masjid, serta menghormati jamaah lain yang sedang beribadah. Selain itu, terdapat risiko kebakaran yang tinggi bila puntung rokok dibuang sembarangan. Bagi perokok, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut selama di area suci ini.

6. Mengambil Barang Temuan

Di Masjidil Haram, mengambil barang temuan, meskipun hanya untuk disimpan atau diserahkan nanti, sangat tidak diperbolehkan. Jika Anda menemukan barang milik orang lain yang tertinggal, sebaiknya laporkan kepada petugas keamanan atau panitia yang berwenang di sana. Mengambil barang temuan, meskipun berniat baik, dapat menimbulkan prasangka buruk dan dianggap sebagai tindakan pencurian. Oleh karena itu, sangat disarankan agar barang temuan langsung dilaporkan kepada petugas, sehingga dapat dikembalikan kepada pemilik yang sah.

7. Berkerumun 5 Orang atau Lebih dalam Jangka Waktu Lama

Berkerumun di dalam Masjidil Haram, terutama dengan kelompok lebih dari lima orang dalam waktu yang lama, merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan. Berkerumun dapat menyebabkan kemacetan dan mengganggu pergerakan jamaah lain yang sedang beribadah, seperti tawaf di sekitar Ka’bah. Untuk menghindari hal tersebut, jamaah diharapkan bergerak secara teratur dan tidak berlama-lama berkumpul di satu titik.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jet Lag Jamaah Haji: Tips dan Pencegahan yang Efektif

8. Sembarangan Membuang Sampah

Menjaga kebersihan menjadi bagian penting dan hal ini sangat ditekankan di area Masjidil Haram. Membuang sampah sembarangan tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga mengganggu kekhidmatan tempat ibadah ini. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu membuang sampah pada tempatnya. 

Pihak pengelola Masjidil Haram telah menyediakan banyak tempat sampah di berbagai titik untuk memudahkan jamaah menjaga kebersihan. Selain itu, perilaku menjaga kebersihan juga merupakan contoh yang baik bagi jamaah lainnya dan bentuk penghormatan terhadap kesucian tempat ini.

Etika dan Tata Krama Saat Mengunjungi Masjidil Haram

Tidak hanya mematuhi larangan yang berlaku, memahami etika dan tata krama selama berada di Masjidil Haram juga sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kekhidmatan suasana ibadah. Berikut ini beberapa etika dan tata krama yang perlu Anda perhatikan saat mengunjungi Masjidil Haram:

1. Berpakaian Sopan dan Sesuai Syariat

Ketika mengunjungi Masjidil Haram, penting untuk mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Bagi laki-laki, pastikan pakaian menutup aurat dengan baik, sementara bagi perempuan, kenakan pakaian yang longgar dan hijab yang menutupi seluruh rambut. Hindari pakaian yang mencolok atau berwarna terang karena dapat mengganggu jamaah lain.

2. Menghormati Jamaah Lain

Saat berada di Masjidil Haram, Anda harus senantiasa menghormati jamaah lain. Jangan berbicara keras atau membuat kegaduhan yang dapat mengganggu kekhusyukan jamaah. Jika Anda berada di barisan yang padat, bersabarlah dan hindari sikap terburu-buru atau mendorong jamaah lain. Mengutamakan rasa sabar dan saling menghargai menjadi cara terbaik untuk menjaga keharmonisan dalam beribadah di tempat ini.

3. Tidak Menggunakan Parfum yang Menyengat

Penggunaan parfum yang berlebihan atau terlalu menyengat sebaiknya dihindari saat berada di Masjidil Haram. Hal ini karena aroma yang terlalu kuat bisa mengganggu kenyamanan jamaah lain, terutama mereka yang sensitif terhadap bau tertentu. Sebaiknya gunakan parfum yang ringan dan tidak mencolok agar tetap dapat menjaga kenyamanan bersama.

Baca Juga: 15+ Doa untuk Berangkat Haji agar Ibadah Anda Diterima!

4. Membantu dan Memudahkan Jamaah Lain

Membantu jamaah lain yang memerlukan merupakan bentuk akhlak yang sangat mulia di Masjidil Haram. Jika Anda melihat ada jemaah yang membutuhkan bantuan, seperti orang tua yang memerlukan tempat duduk atau jamaah yang kehilangan arah, berikanlah bantuan dengan tulus. Sikap saling membantu dapat menciptakan suasana ibadah yang nyaman dan penuh kasih sayang di antara sesama muslim.

5. Menghormati Tempat yang Sakral

Sebagai tempat yang memiliki nilai sakral, penting untuk menjaga kehormatan dan ketenangan di Masjidil Haram. Hindari perilaku yang tidak sesuai seperti bercanda berlebihan atau berdiri di area tertentu yang tidak diperbolehkan. Setiap tindakan yang tidak menghargai kesakralan tempat ini bisa merusak pengalaman ibadah Anda dan jamaah lain.

Kesimpulan

Mengunjungi Masjidil Haram merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi setiap muslim. Oleh karena itu, pastikan Anda memahami dan mematuhi berbagai larangan di masjidil haram demi menjaga kekhidmatan, kenyamanan, dan keamanan ibadah di tempat yang mulia ini. Menghargai aturan tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi semua orang yang berada di sana. 

Sebagai pelengkap dalam persiapan haji, Anda bisa mendapatkan informasi terkini seputar penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji yang sesuai dengan prinsip syariah, akuntabel, dan transparan, dengan mengunjungi website Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Selain itu, temukan juga khazanah keislaman lainnya yang dapat menambah wawasan dan memperdalam pemahaman Anda tentang ibadah serta kehidupan Islami. Semoga kunjungan Anda ke Tanah Suci selalu penuh berkah dan membawa kebaikan dalam kehidupan sehari-hari!

Share this post

superuser BPKH

Humas BPKH menyajikan informasi terkini dan edukatif seputar haji, umrah, dan ilmu keuangan islam. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparansi bagi masyarakat.