Simak Sejarah Berdirinya Rumah Nabi Muhammad yang Sederhana

Simak Sejarah Berdirinya Rumah Nabi Muhammad yang Sederhana

Rumah Rasulullah SAW terletak di Masjid Nabawi di Madinah. Rumah ini tidak lebih dari sebuah kamar yang sangat sederhana. Dibangun bersamaan dengan Masjid Nabawi, rumah tersebut menggunakan bahan-bahan alami seperti tanah liat, batu bata, dan pelepah kurma. Bahkan atap rumah ini juga terbuat dari bahan yang sangat sederhana, mencerminkan hidup penuh kesederhanaan yang dijalani oleh Rasulullah SAW.

Bagi banyak orang, rumah Nabi Muhammad SAW menjadi sebuah simbol spiritual yang sangat penting. Meskipun kecil, rumah ini menyimpan kisah-kisah kehidupan Nabi yang penuh keteladanan, terutama dalam menjalani hidup yang penuh ujian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Sejarah Berdirinya Rumah Pertama Nabi Muhammad di Madinah

Setelah hijrah ke Madinah bersama sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq, Rasulullah SAW disambut hangat oleh penduduk Madinah. Meskipun banyak tawaran tempat tinggal, Rasulullah SAW membiarkan unta beliau, Qashwa, berjalan hingga akhirnya berhenti di depan rumah Abu Ayyub al-Ansari. Rumah ini menjadi tempat tinggal Nabi Muhammad SAW pertama di Madinah.

Sebelumnya, unta tersebut melewati tempat pengeringan kurma milik dua anak yatim dari Bani Najjar, Sahal dan Suhail bin Amru. Rasulullah SAW bermaksud membeli tanah tersebut untuk dibangun masjid, namun kedua anak yatim itu malah menghibahkan tanah itu. Namun, Nabi Muhammad SAW menolak hibah tersebut dan memutuskan untuk membeli tanah itu dengan harga 10 dinar emas yang dibayar dengan harta milik Abu Bakar.

Tanah tersebut kemudian dibangun Masjid Nabawi, dan sebagian lainnya digunakan untuk rumah pertama Nabi Muhammad SAW, dengan bilik untuk istri-istrinya di samping masjid. Selama masa pembangunan, Nabi tinggal di rumah Abu Ayyub selama sekitar tujuh bulan.

Ukuran dan Struktur Rumah Nabi Muhammad SAW

Rumah Nabi Muhammad memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya sekitar 3,5 meter x 5 meter. Rumah ini terdiri dari satu kamar yang menjadi tempat tinggal Rasulullah SAW dan istrinya, Aisyah. Atap rumah yang sangat sederhana terbuat dari pelepah kurma dan bahan alami lainnya. Pintu rumah tersebut terbuat dari kayu jinten saru (Juniperus Communis), yang mengarah langsung ke Raudhah di dalam Masjid Nabawi.

Replika rumah Nabi Muhammad SAW dapat ditemukan di Museum Masjid Nabawi, yang terletak di sebelah kanan masjid. Museum ini menyajikan gambaran lebih dekat mengenai kehidupan Nabi, dan replikanya menggambarkan bagaimana rumah Nabi Muhammad SAW yang sangat sederhana namun penuh makna. Pengunjung yang datang dapat merasakan sejarah dan kedekatan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa ini.

Keberadaan Makam Rasulullah dan Keluarga

Setelah Rasulullah SAW wafat, beliau dimakamkan di samping rumahnya, yang kini menjadi area makam beliau di Masjid Nabawi. Makam Rasulullah SAW terletak di arah kiblat kamar beliau, dan setelah itu, Abu Bakar Shiddiq dimakamkan di samping Rasulullah SAW dengan posisi yang sejajar. Begitu juga dengan Umar bin Khattab, yang dimakamkan dekat dengan kedua sahabat besar tersebut. Keberadaan makam ini menambah nilai sejarah yang sangat mendalam, di mana banyak orang yang berziarah untuk menghormati dan mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Setelah wafatnya Aisyah, kamar kecil yang pernah menjadi rumah Nabi ini tidak lagi dihuni oleh siapa pun. Aisyah dimakamkan di Baqi’, dan sejak saat itu, kamar tersebut tetap menjadi tempat bersejarah yang sering dikunjungi para jamaah.

Replika Rumah Nabi Muhammad SAW di Museum Masjid Nabawi

Bagi Anda yang ingin lebih mendalami sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, replika rumah Nabi dapat dilihat di Museum Masjid Nabawi. Museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 pagi hingga petang, dengan jeda pada waktu shalat. Pengunjung dapat melihat bagaimana rumah Nabi Muhammad SAW yang sederhana, dengan atap rumah yang terbuat dari bahan alami, menjadi saksi bisu perjalanan hidup Nabi yang penuh hikmah.

Kesimpulan

Rumah pertama Nabi Muhammad SAW di Madinah bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi simbol kesederhanaan dan keteladanan bagi umat Islam. Tempat ini menjadi saksi dari perjalanan hijrah Nabi yang penuh makna.. Keberadaan rumah pertama ini, yang terletak di dekat Masjid Nabawi, mencerminkan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan yang selalu dipegang teguh oleh Nabi Muhammad SAW.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan haji dan pengelolaan keuangan haji sesuai dengan prinsip syariat, Anda dapat mengunjungi situs resmi Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH). Sebagai lembaga independen, BPKH memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan calon jamaah haji dengan hati-hati, selektif, dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Kunjungi website BPKH sekarang untuk mendapatkan informasi terkini mengenai penyelenggaraan haji yang akuntabel, transparan, dan sesuai prinsip syariat.

Share this post

Humas BPKH

Humas BPKH menyajikan informasi terkini dan edukatif seputar haji, umrah, dan ilmu keuangan islam. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparansi bagi masyarakat.