7 Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah yang Praktis dan Efektif

cara mengatur keuangan ala rasulullah

7 Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah yang Praktis dan Efektif

Mengelola keuangan dengan baik menjadi salah satu kunci untuk mencapai keseimbangan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah saw., sebagai teladan terbaik umat Islam, telah menunjukkan bagaimana cara bijak mengatur keuangan yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat. Melalui prinsip-prinsip yang beliau ajarkan, kita dapat belajar cara efektif mengelola harta tanpa melupakan tanggung jawab spiritual.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara mengatur keuangan ala Rasulullah saw? Dalam artikel ini, Anda akan menemukan tujuh cara yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita pelajari bersama.

Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah Saw.

Dalam mengatur keuangan, Rasulullah saw. selalu memberikan contoh yang penuh kebijaksanaan dan relevan bagi kehidupan umatnya. Beliau tidak hanya mengajarkan cara menggunakan harta dengan bijak, tetapi juga bagaimana menanamkan nilai-nilai spiritual dalam pengelolaan keuangan. Berikut cara mengatur keuangan ala Rasulullah saw.:

1. Mendahulukan Kebutuhan Utama

Rasulullah saw. selalu mengajarkan pentingnya mendahulukan kebutuhan pokok sebelum memikirkan hal-hal lain yang sifatnya tambahan. Dalam Islam, kebutuhan utama mencakup makanan, pakaian, dan tempat tinggal, yang menjadi fondasi utama untuk menjalani kehidupan.

Beliau sering mengingatkan bahwa memenuhi kebutuhan pokok adalah prioritas sebelum mengalokasikan harta untuk hal lain. Anda bisa menerapkan prinsip ini dengan membuat daftar belanja atau rencana keuangan bulanan yang berisi kebutuhan dasar seperti bahan makanan, biaya listrik, dan tagihan rumah tangga. Hindari membeli barang yang tidak terlalu diperlukan hanya karena tergiur diskon atau tren, sehingga Anda bisa menjaga stabilitas keuangan.

Baca Juga: Pengertian Kafalah, Dasar Hukum dan Rukunnya dalam Konteks Keuangan

2. Hidup Sederhana

Hidup sederhana menjadi salah satu ajaran utama yang diteladankan oleh Rasulullah saw. dalam setiap aspek kehidupannya. Meski beliau adalah seorang pemimpin besar yang memiliki akses kepada berbagai sumber daya, beliau tetap memilih hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan ini bukan berarti hidup dalam kekurangan, tetapi hidup secukupnya, tidak berlebihan, dan memanfaatkan apa yang dimiliki untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ 

Artinya: “Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR. Bukhari)

Hadits ini mengajarkan bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara, sehingga seseorang tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk hal-hal yang bersifat duniawi. Hidup sederhana menjadi kunci untuk menjaga hati agar tidak terikat pada harta benda.

3. Bersedekah Sebagai Bentuk Syukur

Bersedekah adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan Nabi Muhammad saw. Beliau mencontohkan bahwa bersedekah tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menjadi cara untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah Swt.

Anda bisa mulai bersedekah dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Tidak hanya dalam bentuk uang, sedekah juga bisa berupa makanan, pakaian, atau tenaga. Dengan bersedekah, Anda tidak hanya membantu sesama tetapi juga menciptakan hubungan sosial yang lebih harmonis.

4. Berinvestasi dengan Bijak

Rasulullah saw. juga mendorong umatnya untuk berinvestasi, terutama dalam perdagangan. Dalam kisah hidupnya, Nabi Muhammad saw.menunjukkan bahwa berdagang menjadi salah satu cara yang baik untuk mengembangkan harta secara halal.

Di era modern ini, Anda bisa menerapkan prinsip ini dengan memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan halal, seperti emas, properti, atau reksadana syariah. Sebelum berinvestasi, pastikan Anda memahami risiko dan potensi keuntungannya agar tidak mengalami kerugian. Ingat, investasi yang baik adalah yang membantu Anda mencapai tujuan finansial tanpa melanggar aturan syariah.

Baca Juga: 8 Tokoh Ekonomi Islam Paling Berpengaruh di Indonesia dan Dunia

5. Tidak Boros

Salah satu prinsip penting dalam pengelolaan keuangan ala Rasulullah saw, adalah menghindari perilaku boros. Nabi Muhammad saw. menekankan bahwa boros bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menunjukkan sikap yang tidak bertanggung jawab terhadap rezeki yang telah Allah berikan. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman:

وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرً(٢٦)اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

Artimya: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 26-27)

6. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Disiplin menjadi salah satu sifat yang diajarkan Rasulullah saw., termasuk dalam mengelola keuangan. Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran adalah salah satu cara efektif untuk mengetahui kondisi keuangan Anda secara keseluruhan.

Dengan mencatat keuangan, Anda dapat melihat pola pengeluaran, mengevaluasi anggaran, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Saat ini, Anda bisa memanfaatkan teknologi seperti aplikasi keuangan untuk membantu mencatat dan mengelola keuangan dengan lebih mudah. 

Baca Juga: 8 Amalan Hari Jumat: Tips Meraih Keberkahan di Hari Mulia

7. Tidak Menumpuk Harta secara Berlebihan

Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya untuk tidak menumpuk harta secara berlebihan. Dalam Islam, harta menjadi amanah yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan, bukan untuk ditimbun tanpa tujuan yang jelas. Beliau menekankan bahwa harta yang tidak digunakan untuk kebaikan dapat menjadi sumber fitnah dan melalaikan seseorang dari kewajiban spiritualnya.

Kesimpulan

Cara mengatur keuangan ala Rasulullah saw. bukan hanya sekadar soal strategi finansial, tetapi juga cara untuk menjaga keseimbangan hidup antara kebutuhan dunia dan tanggung jawab akhirat. Dengan menerapkan tujuh cara yang telah dijelaskan, Anda tidak hanya akan lebih bijak dalam mengelola keuangan, tetapi juga mendapatkan keberkahan di setiap harta yang Anda miliki.

Ingatlah bahwa mengelola keuangan dengan baik adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt. Dengan meneladani cara Rasulullah saw. dalam mengelola harta, Anda dapat menjalani kehidupan yang lebih tertata, penuh manfaat, dan tetap dalam koridor syariah.

Ingin mendapatkan lebih banyak inspirasi tentang Islam, termasuk panduan haji dan umrah serta cara mengelola keuangan berbasis syariah yang transparan dan akuntabel? Kunjungi website BPKH sekarang juga. 

Jadilah bagian dari umat yang bijak dan siap menghadapi masa depan dengan pengetahuan yang sesuai syariah!

Share this post

superuser BPKH

Humas BPKH menyajikan informasi terkini dan edukatif seputar haji, umrah, dan ilmu keuangan islam. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan transparansi bagi masyarakat.