Pengertian Aqidah Islam: Fondasi Utama dalam Agama Islam
Aqidah Islam merupakan fondasi utama yang menjadi dasar keimanan setiap muslim. Memahami konsep ini tidak hanya penting untuk memperkuat keyakinan, tetapi juga untuk menjaga keutuhan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, sudahkah Anda memahami aqidah dengan benar?
Pada kesempatan kali ini, BPKH akan menjelaskan pengertian aqidah Islam beserta dalilnya, tujuan, hingga cara menjaga aqidah Islam agar tetap kokoh di tengah tantangan kehidupan modern. Tanpa panjang lebar lagi, simak selengkapnya artikel di bawah ini!
Pengertian Aqidah Islam
Secara bahasa, kata aqidah berasal dari istilah Arab al-aqdu, yang bermakna “mengikat” atau “menyimpulkan”. Istilah ini juga memiliki arti ar-rabthu (ikatan), al-itsaaqu (mengikat), ats-tsubut (penetapan), dan al-ihkam (penguatan). Dalam konteks ini, aqidah menggambarkan sesuatu yang mengikat erat keyakinan seseorang terhadap kebenaran tertentu.
Adapun secara istilah, aqidah adalah keyakinan yang teguh dan pasti tanpa ada keraguan sedikit pun bagi orang yang mempercayainya. Ini mencakup keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, serta qada dan qadar. Sebagai dasar keimanan, aqidah berfungsi untuk mengarahkan hidup seorang muslim agar senantiasa berada di jalan yang benar.
Baca Juga: Definisi Tarbiyah dalam Konteks Pendidikan Islam Modern
Dasar Aqidah Islam
Dasar aqidah Islam bersumber dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an menjelaskan berbagai aspek keimanan, mulai dari sifat-sifat Allah Swt, keberadaan malaikat, kitab-kitab suci, hari akhir, hingga surga dan neraka. Salah satu dalil yang menjelaskan dasar aqidah terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 285:
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗوَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’ Mereka juga berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.’”
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:
الإيمان أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ
Artinya: “Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada serta qadar baik dan buruknya.” (HR. Muslim)
Dalil-dalil ini menjadi pedoman utama dalam memahami dan mengamalkan aqidah Islam, sehingga keimanan Anda dapat terus tumbuh dan terpelihara.
Tujuan Mempelajari Aqidah Islam
Mempelajari aqidah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Berikut tujuan utama mempelajari aqidah:
1. Menguatkan Keimanan
Aqidah adalah fondasi yang menjadi dasar keimanan seseorang kepada Allah Swt dan segala ajaran-Nya. Ketika aqidah dipahami dengan baik, seseorang akan memiliki keyakinan yang kokoh terhadap kebenaran agama Islam. Hal ini penting karena keimanan yang kuat akan menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
2. Mendapatkan Ketenteraman Jiwa
Salah satu manfaat terbesar dari memahami aqidah adalah mendapatkan ketenteraman jiwa. Ketika seseorang yakin bahwa hidupnya berada di bawah kendali Allah Swt, maka tidak ada lagi rasa gelisah atau takut yang berlebihan terhadap masa depan. Kesadaran bahwa semua yang terjadi sudah diatur oleh Allah Swt membuat hati menjadi lebih tenang dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan.
3. Menjadi Pribadi yang Taat
Aqidah dapat menjadi motivasi untuk menjalankan perintah Allah Swt. dengan penuh kesadaran. Dengan aqidah yang benar, seorang muslim akan lebih memahami tujuan ibadah yang dilakukannya. Ibadah tidak lagi dilakukan sekadar rutinitas, melainkan dengan hati yang ikhlas dan penuh rasa syukur kepada penciptanya.
Baca Juga: Pengertian Fatwa dan Signifikansinya dalam Agama Islam
4. Menghindari Penyimpangan
Pemahaman aqidah yang benar juga membantu seorang muslim mengenali dan menghindari berbagai penyimpangan yang dapat merusak keimanan. Misalnya, jika seseorang memahami konsep tauhid, maka dia tidak akan mudah terjerumus pada hal-hal yang bersifat syirik. Dengan kata lain, aqidah menjadi pelindung dari ajaran atau perilaku yang menyimpang dari Islam.
5. Mendapatkan Hidup yang Penuh Berkah
Dengan mempelajari aqidah, kehidupan seorang muslim menjadi lebih terarah. Kita akan memahami bahwa semua yang dilakukan di dunia ini memiliki dampak terhadap kehidupan akhirat. Kesadaran ini membuatnya lebih berhati-hati dalam bertindak, sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.
Penyimpangan Aqidah yang Jarang Disadari
Meskipun aqidah merupakan inti dari keimanan, tidak sedikit orang yang tanpa sadar melakukan penyimpangan dari ajaran Islam. Penyimpangan ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman atau pengaruh lingkungan. Berikut beberapa bentuk penyimpangan aqidah yang sering terjadi:
1. Meyakini Hal-hal Syirik
Salah satu bentuk penyimpangan aqidah yang paling berbahaya adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah Swt. dengan sesuatu yang lain. Contohnya bergantung pada jimat, percaya pada ramalan, atau meminta perlindungan kepada selain Allah Swt. Perilaku ini sangat dilarang dalam Islam karena bertentangan dengan konsep tauhid.
2. Kurangnya Keyakinan pada Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan bagian dari rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Namun, ada orang yang meragukan ketentuan Allah Swt, terutama saat menghadapi ujian hidup yang berat. Misalnya, ketika seseorang mengalami musibah, dia merasa putus asa dan mulai mempertanyakan keadilan Allah Swt. Sikap seperti ini menunjukkan lemahnya pemahaman terhadap aqidah.
Baca Juga: Apa Itu Hawalah? Definisi dan Penerapannya dalam Islam
3. Mengikuti Tradisi yang Tidak Islami
Di beberapa daerah, terdapat tradisi lokal yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, melakukan ritual tertentu untuk memohon keberuntungan atau menjauhkan diri dari bala. Jika tidak sesuai dengan aqidah Islam, tradisi semacam ini dapat mengarah pada penyimpangan.
4. Pola Pikir Sekularisme
Sekularisme merupakan pandangan yang memisahkan antara agama dan kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, agama harus menjadi pedoman dalam setiap aspek kehidupan. Namun, ada orang yang menganggap bahwa agama hanya berhubungan dengan ibadah ritual dan tidak relevan dengan urusan duniawi. Pola pikir seperti ini dapat mengikis keimanan secara perlahan.
Cara Menjaga Aqidah Islam
Menjaga aqidah agar tetap kokoh merupakan tantangan tersendiri, terutama di era modern yang penuh dengan pengaruh negatif. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan aqidah Islam, seperti:
1. Mempelajari Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an dan hadis adalah sumber utama ajaran Islam. Dengan mempelajarinya, Anda dapat memahami aqidah secara mendalam dan mendapatkan petunjuk untuk menjalani kehidupan sesuai syariat. Misalnya, membaca tafsir Al-Qur’an atau mengikuti kajian hadis yang menjelaskan konsep aqidah secara rinci.
2. Memperbanyak Doa dan Ibadah
Doa merupakan senjata seorang ,uslim. Dengan memperbanyak doa, Anda memohon perlindungan dari Allah Swt agar diberikan petunjuk dan dijauhkan dari penyimpangan. Selain itu, menjalankan ibadah seperti salat, puasa, dan zakat dengan penuh kesadaran juga dapat memperkuat hubungan Anda dengan Allah Swt.
3. Bergaul dengan Orang yang Saleh
Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap keimanan seseorang. Oleh karena itu, bergaul dengan orang-orang yang saleh dan memiliki pemahaman agama yang baik akan membantu Anda menjaga aqidah. Mereka dapat menjadi teman diskusi dan memberikan nasihat yang bermanfaat.
Baca Juga: 5 Cara Meditasi Islam untuk Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
4. Menghindari Konten yang Menyesatkan
Di era digital, informasi sangat mudah diakses. Namun, tidak semua informasi sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, Anda perlu selektif dalam memilih konten yang dikonsumsi. Hindari membaca atau menonton konten yang bertentangan dengan aqidah Islam, seperti ajaran sesat atau ideologi yang menyesatkan.
5. Rutin Mengikuti Kajian Islam
Mengikuti kajian Islam secara rutin adalah cara yang efektif untuk memperdalam pemahaman tentang aqidah. Dalam kajian ini, Anda dapat belajar langsung dari ustaz atau ulama yang kompeten, sehingga pemahaman Anda tentang agama menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Itulah dia pengertian aqidah Islam secara lengkap. Dengan memahami pengertian, dasar, dan cara menjaganya, Anda dapat menjalani kehidupan yang selaras dengan ajaran Islam. Aqidah yang kuat tidak hanya membuat Anda makin dekat dengan Allah Swt, tetapi juga menjadi tameng dari godaan dan penyimpangan di sekitar Anda.
Untuk memperkuat pemahaman aqidah sekaligus mendalami aspek Islam lainnya, seperti pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta pengelolaan keuangan berbasis syariah, akuntabel, dan transparan, kunjungi website BPKH. Temukan informasi terpercaya untuk membantu Anda menjalani kehidupan Islami yang lebih berkah dan terarah!