Apa Penyebab Haji Tertolak?
Dari beberapa literatur, ada tingkatan kualitas Haji. Pertama, Haji Mardud, yakni haji yang ditolak karena tidak memenuhi syarat dan rukun. Yang kedua, disebut dengan Haji Maqbul, yakni haji yang memenuhi syarat dan rukun, akan tetapi efek positif tidak tampak setelah melaksanakan ibadah haji. Yang ketiga, disebut dengan Haji Mabrur, yakni haji yang memenuhi syarat dan rukun, serta memiliki dampak positif bagi orang tersebut. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan haji seseorang tertolak:1. Niat yang Tidak Tulus
Niat yang tulus adalah kunci utama dalam menjalani ibadah haji. Jika Anda melaksanakan haji dengan motivasi yang tidak murni, seperti mencari popularitas, status sosial, atau ingin mendapatkan pujian dari orang lain, maka ibadah haji Anda mungkin tidak diterima oleh Allah SWT. Sebagai hamba yang beriman, penting untuk memastikan bahwa niat Anda hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih ridha-Nya.2. Pelaksanaan yang Tidak Sesuai Syariat Islam
Pelaksanaan haji yang tidak sesuai dengan syariat Islam juga bisa menyebabkan ibadah Anda ditolak. Ini bisa terjadi jika Anda tidak mempelajari tata cara haji dengan baik, tidak mengikuti bimbingan yang benar, atau melakukan perbuatan yang dilarang selama ibadah haji. Mematuhi aturan dan tata cara yang ditetapkan oleh syariat adalah bagian penting dari ketaatan kepada Allah SWT.3. Bekal yang Tidak Bersih
Kebersihan bekal atau harta yang dibawa saat haji sangat penting. Jika Anda membawa bekal yang berasal dari hal-hal haram atau tidak halal, seperti uang hasil riba atau dari perbuatan dosa, maka ibadah haji Anda bisa ditolak oleh Allah SWT. Haji bukan hanya tentang membersihkan tubuh, tetapi juga tentang membersihkan hati dan jiwa dari segala kejelekan.4. Minimnya Pemahaman Ibadah Haji
Kurangnya pemahaman tentang ibadah haji dapat membuat ibadah Anda tidak memberikan manfaat yang sebenarnya. Jika Anda hanya fokus pada aspek fisik dan materi, tanpa memahami makna dan tujuan sebenarnya dari haji, atau menjadikannya hanya sebagai acara rekreasi, maka haji Anda tidak akan memberikan manfaat yang sesungguhnya. Ibadah haji seharusnya menjadi salah satu momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri secara spiritual. Baca juga: 5 Syarat Sah Haji dan Umroh serta Hal-hal yang MembatalkannyaTips Meraih Haji yang Mabrur
Setiap orang yang pergi ke tanah suci, pastinya ingin ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT. Dan salah satu tanda diterimanya adalah ketika ia berubah menjadi lebih baik, minimal dari ucapannya. Hal ini sebagaimana dalam sabda Nabi SAWعَنْ جَابِرِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ، قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا بِرُّهُ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلَامِ وفي رواية لأحمد والبيهقي إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: “Dari sahabat Jabir bin Abdillah ra, dari Rasulullah saw. ia bersabda, ‘Haji mabrur tiada balasan lain kecuali surga.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa (tanda) mabrurnya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik,” (HR Ahmad, At-Thabarani, Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim). Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar ibadah haji Anda mendapatkan predikat mabrur: