7 Tahapan Manasik Kesehatan Haji yang Perlu Diketahui Calon Jemaah Haji
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi mereka yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Namun, kesehatan menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh calon jemaah haji, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Maka dari itu, pemerintah akan melakukan kegiatan manasik kesehatan haji untuk memastikan jemaah dalam kondisi siap dan layak secara medis menjalankan ibadah ini.
Manasik kesehatan merupakan serangkaian pemeriksaan dan bimbingan yang wajib diikuti oleh calon jemaah haji sebelum keberangkatan. Lantas, apa saja tahapan manasik kesehatan haji yang perlu Anda ketahui? Untuk mengetahui tahapannya, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Tahapan Manasik Kesehatan Haji
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan pihak terkait menyusun serangkaian prosedur untuk memastikan setiap calon jemaah memenuhi syarat istithaah, yaitu kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji. Beberapa tahapan manasik kesehatan haji yang perlu diketahui oleh calon jemaah meliputi:
1.Kedatangan Calon Jemaah ke Tempat Pemeriksaan
Calon jemaah haji yang sudah terdaftar, baik yang masuk dalam daftar keberangkatan tahun ini maupun yang masih berstatus cadangan, harus datang ke tempat pemeriksaan kesehatan sesuai dengan domisili mereka. Dokumen yang perlu dibawa antara lain:
- Fotokopi bukti pembayaran bank
- Foto ukuran 2×2 dan 4×6 sebanyak 2 lembar
- Fotokopi KTP
2. Permintaan Pemeriksaan Kesehatan
Setibanya di fasilitas kesehatan, calon jemaah harus mengajukan permintaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini bertujuan mendapatkan Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan, yang diperlukan untuk melengkapi pendaftaran haji.
Baca Juga: Tahalul Dalam Haji: Makna, Jenis dan Tata Caranya
3. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama
Pemeriksaan kesehatan tahap pertama dilakukan untuk menilai kondisi fisik dan mental calon jemaah. Pemeriksaan ini meliputi:
- Anamnesis: Menggali riwayat kesehatan calon jemaah, termasuk penyakit kronis yang dimiliki.
- Pemeriksaan Fisik: Menilai kondisi tubuh secara keseluruhan, seperti pengukuran tekanan darah, detak jantung, dan fungsi organ tubuh lainnya.
- Pemeriksaan Penunjang: Melibatkan tes laboratorium seperti cek darah, urine, serta pemeriksaan radiologi (rontgen).
- Diagnosis: Menentukan apakah ada masalah kesehatan yang ditemukan selama pemeriksaan.
- Penetapan Tingkat Risiko Kesehatan: Dokter akan menetapkan tingkat risiko kesehatan calon jemaah, apakah berisiko tinggi atau rendah.
- Rekomendasi/Rencana Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter memberikan rekomendasi untuk menjaga kesehatan atau melakukan tindakan lanjutan jika diperlukan.
4. Pengisian Data Siskohatkes
Hasil dari pemeriksaan tahap pertama beserta rekomendasi yang diberikan akan dimasukkan ke dalam sistem Siskohatkes (Sistem Kesehatan Haji Terintegrasi). Data ini akan digunakan untuk memantau kondisi kesehatan calon jemaah secara menyeluruh.
5. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua
Pemeriksaan tahap kedua harus dilakukan paling lambat 3 bulan sebelum keberangkatan haji. Tahap ini bertujuan untuk menilai apakah calon jemaah memenuhi syarat kesehatan (istithaah). Pemeriksaan tahap kedua meliputi:
- Anamnesa: Pemeriksaan ulang riwayat kesehatan, dengan memperbarui informasi kondisi terkini.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan lebih detail mengenai kondisi kesehatan fisik jemaah.
- Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan tambahan seperti tes laboratorium dan radiologi jika diperlukan.
- Diagnosis: Menegaskan apakah ada kondisi kesehatan yang memburuk atau tetap stabil.
- Penetapan Istithaah Kesehatan: Dokter akan menentukan apakah calon jemaah layak berangkat atau tidak.
- Rekomendasi/Saran/Rencana Tindak Lanjut: Dokter akan memberikan rekomendasi tambahan atau saran untuk menjaga kondisi kesehatan hingga waktu keberangkatan.
6. Vaksinasi Wajib
Pada tahap kedua, calon jemaah haji wajib mendapatkan vaksin meningitis sebagai salah satu syarat keberangkatan. Selain itu, vaksin influenza yang disarankan bisa didapatkan secara mandiri oleh jemaah.
Baca Juga: Syarat Pembatalan Haji yang Perlu Anda Ketahui
7. Penetapan Istithaah Kesehatan
Berdasarkan hasil pemeriksaan tahap kedua, dokter akan menetapkan apakah calon jemaah memenuhi syarat kesehatan atau tidak. Berikut empat status istithaah kesehatan oleh Kementerian Kesehatan:
- Istithaah Kesehatan: Jemaah sehat dan dapat melunasi Bipih tanpa hambatan.
- Istithaah dengan Pendampingan: Jemaah perlu pendamping atau obat rutin selama berhaji.
- Tidak Istithaah Sementara: Jemaah memiliki kondisi kesehatan yang bisa sembuh dengan perawatan, dan berpotensi diberangkatkan jika kondisinya membaik.
- Tidak Istithaah Kesehatan: Jemaah tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak bisa diberangkatkan. Mereka dapat memilih menunggu kondisi membaik, melimpahkan porsi kepada ahli waris, atau membatalkan porsi haji.
Seluruh tahapan pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah haji dalam kondisi fisik yang prima dan mampu menjalankan ibadah dengan baik. Bagi jemaah yang ditemukan memiliki kondisi kesehatan tertentu, mereka akan diberikan bimbingan kesehatan lebih lanjut atau bahkan disarankan untuk menunda keberangkatan hingga kondisi kesehatan membaik.
Tips Menjaga Kesehatan Sebelum Berhaji
Menjaga kesehatan sebelum berangkat haji adalah langkah penting yang harus diperhatikan oleh setiap calon jemaah. Berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
1. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan serat. Pola makan yang sehat akan membantu tubuh mendapatkan energi yang cukup dan meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Rajin Berolahraga
Olahraga ringan secara rutin, seperti jalan kaki, joging, atau senam, dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan stamina yang sangat dibutuhkan selama melaksanakan rangkaian ibadah haji yang memerlukan kekuatan fisik.
3. Cek Kesehatan secara Rutin
Selain mengikuti manasik kesehatan, Anda juga disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri. Langkah ini menjadi penting untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang muncul sebelum hari keberangkatan.
4. Mengelola Stres
Menjalani persiapan haji sering kali menimbulkan stres, baik dari segi finansial maupun mental. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu relaksasi, meditasi, atau berkumpul bersama keluarga agar kondisi mental tetap stabil.
5. Vaksinasi Lengkap
Jangan lupa untuk mengikuti program vaksinasi yang diwajibkan bagi calon jemaah haji. Vaksinasi ini meliputi vaksin meningitis, influenza, dan vaksin lainnya yang disarankan oleh otoritas kesehatan.
Baca Juga: 3 Contoh Sambutan Pelepasan Jamaah Haji yang Singkat namun Berkesan!
Cara Menjaga Kesehatan Ketika Berhaji
Saat tiba di Tanah Suci, menjaga kesehatan menjadi prioritas utama agar ibadah berjalan lancar. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap sehat selama berada di Tanah Suci:
1. Banyak Minum Air Putih
Cuaca di Tanah Suci cenderung panas dan kering, sehingga penting bagi jemaah untuk banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Maka dari itu, pastikan untuk membawa botol air selama perjalanan.
2. Istirahat yang Cukup
Meskipun jadwal ibadah cukup padat, jangan lupa untuk memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup. Tidur yang berkualitas akan membantu tubuh pulih dan mempersiapkan diri untuk aktivitas berikutnya.
3. Hindari Kerumunan Berlebih
Saat menunaikan ibadah haji, Anda akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara. Untuk mencegah risiko penyakit menular, hindari kerumunan yang terlalu padat dan selalu gunakan masker, terutama di tempat-tempat yang ramai.
4. Jaga Pola Makan
Pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan bergizi selama di Tanah Suci. Hindari makanan yang terlalu berlemak atau pedas yang dapat mengganggu kesehatan pencernaan.
5. Perhatikan Kebersihan Diri
Selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas. Kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi penyakit. Selain itu, jaga kebersihan alat ibadah, seperti sajadah dan pakaian, agar tetap steril.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan lengkap terkait tahapan manasik kesehatan haji. Tahapan ini harus dilalui oleh setiap calon jemaah haji untuk memastikan kesiapan fisik dan mental mereka. Pemeriksaan yang meliputi pendaftaran hingga penetapan istithaah kesehatan menjadi langkah penting agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Menjalani ibadah haji memerlukan persiapan matang, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari sisi keuangan dan pengetahuan. Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai penyelenggaraan haji, pengelolaan keuangan haji yang berlandaskan prinsip syariah, serta berbagai pengetahuan Islam lainnya, Anda dapat mengunjungi website resmi BPKH.
Selain informasi tersebut, Anda juga akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan Islam lainnya yang dapat menunjang kesiapan Anda dalam menunaikan ibadah haji. Jadi, kunjungi BPKH sekarang juga!